Powered By Blogger

Kamis, 22 Januari 2015

Gambar Bestek dan Shop Drawing

Bestek berasal dari bahasa Belanda yang artinya Peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan suatu pekerjaan bangunan atau proyek. Dalam arti luas, bestek adalah suatu peraturan yang mengikat, yang diuraikan sedemikian rupa, terinci, cukup jelas dan mudah dipahami.
Bagian-bagian bestek terdiri dari :
  1. Peraturan Umum.
  2. Peraturan Administrasi.
  3. Peraturan dan Teknis Pelaksanaan.
Pengertian Gambar Bestek

Gambar bestek adalah gambar lanjutan dari uraian gambar pra rencana, serta gambar detail dasar dengan skala yang lebih besar. Gambar bestek juga terdiri atas lampiran dari uraian syarat-syarat (bestek) pekerjaan.

Gambar bestek terdiri dari :
  1. Gambar Situasi.
  2. Gambar Denah.
  3. Gambar Potongan.
  4. Gambar Rencana Atap.
  5. Gambar Detail Konstruksi.
  6. Gambar Pelengkap.
Bestek dan gambar bestek merupakan kunci pokok (tolok ukur) baik dalam menentukan kualitas dan scope of work maupun dalam menyusun RAB (Rencana Anggaran Biaya) proyek.

Dengan adanya bestek dan gambar bestek, maka pemborong / kontraktor dapat membayangkan bentuk dan macam bangunan yang diingini oleh Pemberi Tugas dan bagaimana untuk melaksanakannya.


1. Gambar Situasi

Gambar situasi adalah suatu gambar teknik yang melukiskan letak atau posisi bangunan pada arah daerah yang akan dibangun, lengkap memperlihatkan rencana halaman, pagar, jalan masuk dan saluran pembuangan air serta sempadan.Gambar situasi biasanya digambar dalam skala 1:200 atau 1:500.



Gambar Situasi.


2. Gambar Denah

Gambar denah adalah gambar suatu yang melukiskan tampak atas dari suatu bangunan setelah dipotong setinggi ±1m dari permukaan lantai. Dari gambar denah akan terlihat bentuk, batas, ukuran serta perlengkapan ruangan yang sifatnya permanen dan ada didalam bangunan tersebut. Karena dipotong ±1m dari permukaan lantai, maka lebar pintu/jendela akan terlihat dengan jelas, sedangkan bouvenlight dan bentuk atap tergambar dengan garis strip-strip. Pada gambar denah dicantumkan/diperlihatkan daerah pemotongan sebagai pedoman pembuatan gambar potongan.



Gambar Denah

3. Gambar Potongan 

Gambar potongan adalah gambar yang bertujuan memperlihatkan keadaan serta bentuk konstruksi dari suatu bangunan sekaligus memperjelas ukurannya, mulai dari lantai, dasar pondasi, posisi serta elevasi pintu/jendela, ketinggian balok keliling, ketinggian bubungan atap dan lain-lain. Gambar potongan terdiri dari gambar potongan memanjang dan gambar potongan melintang. Penentuan gambar potongan diambil pada bagian yang membutuhkan kejelasan suatu konstruksi bangunan. Skala yang digunakan untuk menggambar gambar potongan adalah 1:100



Gambar Potongan

4. Gambar Rencana Atap

Gambar struktur adalah suatu gambar teknik berupa gambar rangka suatu konstruksi, seperti rangka beton, atap dan sebagainya. Tujuan gambar struktur, untuk memperjelas bentuk dan letak konstruksi yang sudah diperlihatkan pada gambar potongan, yang bisa membantu perencana dalam menghitung anggaran biaya bangunan dan membantu pelaksana dalam mewujudkan fisik bangunan dilapangan. Gambar struktur harus dilengkapi dengan informasi berupa nama serta ukuran yang lengkap dari konstruksi yang bersangkutan.


Gambar rencana atap

5. Gambar Detail

Gambar ini menjelaskan bagian-bagian (detail) yang penting dan sulit dari suatu konstruksi (Misal: konstruksi kusen/pintu/jendela/kuda-kuda) atau bagian-bagian konstruksi yang bersifat arsitektonis. Gambar penjelasan harus dilengkapi dengan ukuran dan nama sehingga pelaksana dilapangan tidak menemukan kesulitan dalam mewujudkannya. Gambar penjelasan biasanya digambar dengan skala 1:5 sampai 1:20 atau sesuai dengan kebutuhan.




Gambar Detail Pondasi

6. Gambar Pelengkap 

Gambar tampak adalah suatu gambar teknik yang memperlihatkan bagaimana bentuk luas suatu bangunan, penggambarannya menggunakan/mengikuti sistem proyeksi ortogonal, dimana satu bidang proyeksi hanya akan memperlihatkan satu sisi bangunan tersebut. Suatu gambar denah terdiri dari 4 gambar tampak yaitu: tampak muka, tampak samping kanan, tampak samping kiri dan tampak belakang. Gambar tampak tidak perlu dilengkapi dengan ukuran baik lebar, panjang maupun tinggi bangunan, tetapi harus digambar dengan semenarik mungkin lengkap dengan dekorasi sesuai dengan perencanaannya. Gambar tampak disebut juga gambar arsitektur, dan digambarkan dengan skala 1:100.


Gambar Pelengkap

7. Shop Drawing 

Shop drawing atau gambar kerja adalah teknis lapangan yang dipakai untuk acuan pelaksanaan suatu pekerjaan. Gambar-gambar ini bersifat detail, dari gambar,penjelasan gambar,cop gambar,sampai ke keterangan dan notasi gambar. Shop drawing juga menjadi pedoman pelaksana atau pemborong dalam melaksanakan pekerjaan suatu proyek.


Gambar Shop Drawing









Ilmu Ukur Tanah

Ilmu ukur tanah (surveying) adalah sebuah metode pengukuran titik-titik dengan memanfaatkan jarak dan sudut diantara setiap titik tersebut pada suatu wilayah dengan cermat. Berbagai titik tersebut biasanya adalah permukaan bumi digunakan untuk membuat as, batas wilayah suatu ahan,lokasi konstruksi,dan tujuan lainnya. Ilmu ukur wilayah juga merupakan sebuah pekerjaan.


  • Alat-Alat dan Fungsi Ilmu Ukur Tanah.
1.  Statip/Tripod : Sebagai penyangga/ untuk menyeimangkan pesawat waterpass.
2.  Bak ukur : Untuk mengetahui ketinggian lantai uang yang akan di tembak.
3.  Marking : Sebagai penanda pinjaman attau dapat diketahuinya bangunan tersebut bergeser atau tidak
4.  Roll Meter : Untuk mengukur berapa pinjaman dari as yang akan di ukur.
5.  Digital Theodolyt : Untuk membuat titik-titik yang akan dimarking.
6.  TS (Theodolyt Satelit) : Biasanya digunakan untuk menembak dimensi pilecap dan membuat titik.
7.  Prisma : Sebagai patok untuk membuat dimensi pileap.
8.  Auto Level : Untuk menembak ketinggian elevasi dengan bak ukur.

Berikut ini adalah Ilmu ilmu yang biasanya dipakai di lapangan 


ILMU UKUR TANAH




GEODESI MENCAKUP KAJIAN DAN PENGUKURAN LEBIH LUAS, TIDAK SEKEDAR PEMETAAN DAN PENENTUAN POSISI DI DARAT, NAMUN JUGA DIDASAR LAUT UNTUK BERBAGAI KEPERLUAN, JUGA PENENTUAN BENTUK DAN DEMENSI BUMI BAIK DENGAN PENGUKURAN DIBUMI DAN DENGAN BANTUAN PESAWAT UDARA, MAUPUN DENGAN SATELIT DAN SISTEM INFORMASINYA.

ILMU UKUR TANAH DIDEFINISIKAN ILMU YANG MENGAJARKAN TENTANG TEKNIK-TEKNIK / CARA-CARA PENGUKURAN DIPERMUKAAN BUMI DAN BAWAH TANAH DALAM AREAL YANG TERBATAS (±20’-20’ ATAU 37 Km x 37 Km) UNTUK KEPERLUAAN PEMETAAN DLL.

JENIS PENGUKURAN UNTUK PEMBUATAN PETA BISA DIKELOMPOKKAN BERDASARKAN AKUPAN ELEMEN ALAM,TUJUAN,CARA ATAU ALAT DAN LUAS CAKUPAN PENGUKURAN BERDASARKAN ALAM :

  Pengukuran daratan (land surveying): antara lainpengukuran topografi, untuk pembuatan peta topografi, dan pengukuran kadaster, untuk membuat peta kadaster.  Pengukuran perairan (marine or hydrographic surveying): antara lainpengukuran muka dasar laut, pengukuran pasang surut, pengukuran untuk pembuatan pelabuhan dll-nya.  Pengukuran astronomi (astronomical survey): untuk menentukan posisi di muka bumi dengan melakukan pengukuran-pengukuran terhadap benda langit.Berdasarkan tujuan:        

Pengukuran teknik sipil (engineering survey): untuk memperoleh data dan peta pada pekerjaan-pekerjaan teknik sipil.·Pengukuran untuk keperluan militer (miltary survey).· Pengukuran tambang (mining survey).·  Pengukuran geologi (geological survey).· Pengukuran arkeologi (archeological survey).

Berdasarkan cara dan alat:a. Pengukuran triangulasi,b. Pengukuran trilaterasi,c. Pengukuran polygon,d. Pengukuran offset,e. Pengukuran tachymetri,f. Pengukuran meja lapangan,g. Aerial survey,h. Remote Sensing, dani. GPS.
a, b, c dan i untuk pengukuran kerangka dasar, d, e, f, g dan h untuk pengukuran detil.

Berdasarkan luas cakupan daerah pengukuran:Pengukuran tanah (plane surveying) atau ilmu ukur tanah dengan cakupan pengukuran 37 km x 37 km. Rupa muka bumi bisa dianggap sebagai bidang datar.Pengukuran geodesi (geodetic surveying) dengan cakupan yang luas. Rupa muka bumi merupakan permukaan lengkung.

PENGUKURAN DAN PEMETAAN DALAM DAUR PEKERJAAN TEKNIK SIPIL

BANGUNAN-BANGUNAN TEKNIK SIPIL BUKANLAH SISTEM YANG MATI. JARINGAN JALAN MISALNYA, MERUPAKAN SISTEM YANG MEMPUNYAI DAUR HIDUP, YAITU MEMPUNYAI UMUR RENCANA DENGAN ANGGAPAN-ANGGAPAN TERTENTU, MISALNYA VOLUME LALU-LINTAS YANG SELALU BERUBAH DARI WAKTU KE WAKTU. URUTAN DAUR PENGEMBANGAN SEBETULNYA TIDAK HARUS BERUPA LANGKAH DESKRIT DARI AWAL TERUS SELESAI, TETAPI LEBIH MENYERUPAI PROSES YANG MELINGKAR DAN MUNGKIN MELONCAT.




Proses Pemetaan Teristis.

Pemetaan Teristris adalah proses pemetaan yang pengukurannya langsung dilakukan dalam permukaan bumi dengan peralatan tertentu. Wahana pemetaantidak hanya dapat dilakukan secara teristris,namun dapat pula secara fotogrametis (foto udara), Radargrametis (berbeda panjang gelombang denganforogrametris), videografis,teknologi satelit DSB. Dasar pemilihan wahana pemilihan wahana tersebut tergantung dari:
  1. Tujuan Pemetaan
  1. Tingkat Kerincian Obyek Yang Haru Disajikan
  1. Cakupan Wilayah yang Dipetakan

BAGAN PEMETAAN TERISTRIS






                                       







♫◄ Selamat Membaca ►♫




Pondasi Struktur

Pondasi adalah suatu konstruksi pada bagian dasar struktur bangunan (sub-structure) yang berfungsi meneruskan beban dari bagian atas struktur bangunan (upper-structure) ke lapisan tanah yang berada di bagian bawahnya tanpa mengakibatkan keruntuhan geser tanah, dan penurunan (settlement) tanah/ Pondasi yang berlebihan.

Karena kekuatan dari sub-struktur ini tergantung pada karakteristik tanah pendukungdan pengaruh dari super-struktur, maka struktur pondasi dan lapisan tanah harus diperhitungkan sebagai satu kesatuan.

Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan Bangunan terhadap berat sendiri, beban - beban bangunan, gaya-gaya luar seperti : tekanan angin, gempa bumi, dan lain-lain. Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan melebihi batas yang diijinkan. Agar Kegagalan fungsi pondasi dapat dihindari, maka pondasi Bangunan harus diletakkan pada lapisan tanah yang cukup keras, padat, dan kuat mendukung beban bangunan tanpa menimbulkan penurunan yang berlebihan.

Adapun beberapa pengertian pondasi dalam kontruksi, antara lain :
1. Suatu badian konstruksi bangunan yang memiliki fungsi untuk memindahkan beban/bobot/gaya yang ditimbulkan oleh banguna yang ada diatasnya kedalam tanah.
2. Bagian bangunan yang menghubungkan bangunan tersebut dengan tanah, dimana tanah harus menerima beban dari bangunan tersebut (beban mati dan beban hidup) dan tugas pondasi untuk membagi beban itu sehingga tekanan tanah yang diizinkan (daya dukung) tidak terlewati.
3. Konstruksi yang diperhitungkan sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri dan menghindari penurunan bangunan yang tidak merata.


Berdasarkan letak dan posisinya, pondasi digolongkan menjadi 2 jenis :

     1.  Pondasi dangkal (shallow footing) yang berupa :
  • Pondasi Tapak

Pondasi tapak (square footing). Dimana beban yang disalurkan disebarkan melalui lebar telapak pondasi. Dimana intensitas beban yang diteruskan ketanah haruslah lebih kecil dari daya dukung tanah yang diijinkan.





  • Pondasi Menerus

Pondasi menerus (continous footing). Dapat digunakan pada tanah yang seragam.
Ciri-ciri Pondasi menerus adalah : 
• Ukuran sama besar dan terletak pada kedalaman yang sama;
• Dipasang di bawah seluruh dinding penyekat dan kolom;
• Biasanya digunakan sebagai pondasi bangunan tidak bertingkat;
• Untuk tanah lembek, dibuat dari sloof memanjang bagian bawah diperlebar menjadi pelat.




  • Pondasi Setempat
Pondasi Setempat. Dibuat pada bagian yg terpisah (di bawah kolom pendukung/kolom struktur), tiang, dsb), juga biasa digunakan pada konstruksi bangunan kayu di daerah rawa-rawa. Pada bangunan sementara sering juga digunakan penumpu batu alam massif yang bertarah dan diletakkan di atas permukaan tanah yang diratakan. 






 2.  Pondasi Dalam (Deep Footing), yang antara lain :
  • Pondasi Tiang Pancang
Pondasi tiang pancang. Beban dan bobot disalurkan dengan mekanisme pergeseran antara tanah dan pondasi (tiang), dan dukungan dari lapisan tanah keras pada kedalaman tertentu. Pile adalah komponen penerus beban yang berbentuk panjang dan vertical. Pile dapat terbuat dari bahan kayu, besi/baja, beton atau kombinasi diantaranya, tergantung dari berat beban yang dipikul.


  • Pondasi Caisson
Pondasi caisson; yaitu macam pondasi dalam yang mempunyai diameter tiang yang besar.Pondasi yang berupa konstruksi sumuran vertical yang mencapai tanah keras. Bilamana bangunan terletak pada tanah yang berpasir dan letak tanah keras pada lapisan yang dalam, maka tipe pondasi ini perlu dipertimbangkan. Dengan kata lain sumuran sebenarnya merupakan kolom pada sub struktur yang berfungsi mendukung beban dari upper struktur dan melaluinya beban akan disalurkan ke tanah.











    Pada umurnnya Pondasi dangkal digunakan untuk kondisi lapisan tanah keras terletak dekat permukaan, sedangkan Pondasi dalam digunakan apabila lapisan tanah keras jauh dari lapisan permukaan tanah.

3. Akibat Dari Kelalaian Dalam Pelaksanaan Pondasi
  • Terjadinya keruntuhan geser tanah
  • Penurunan tanah/pondasi yang berlebihan
  • Disuntik pada beban-beban yang bekerja di bawah kolom.

4. Perbaikan Tanah Pada Pengerjaan Pondasi
  • Melakukan pengurugan pasir.
  • Melakukan pengurugan pada pancang yang berada di permukaan tanah.




♫◄ Selamat Membaca ►♫ 


Partisi Ruang

Partisi ruang adalah suatu penciptaan untuk menghasilkan perbedaan area di dalam sebuah ruang untuk memperoleh rasa nyaman . Berikut ini adalah partisi seara meluas. 


  1. Fungsi Partisi.
  • Sebagai pemisah antara dua ruangan yang berbeda.
  • Membuat ruangan baru di dalam ruangan yang sudah ada.
  • Membatasi pandangan orang ke area yang membutuhkan privasi.
  • Memberi rasa aman dan nyaman di dalam suatu ruangan yang berbeda.
     2.  Macam-Macam Partisi.
  • Partisi Permanen
Partisi permanen yaitu bersifat permanen  dimana dibutuhkannya sebuah pintu untuk menghubungkan kedua ruang, karena bersifat pemanen partisi ini dapat dipindah dengan cara membongkar.





Gambar partisi permanen

  • Partisi Semi Permanen.
Partisi ini dibuat dengan sistem lipat menjadi partisi bias dibuka liputan untuk menyatukan kedua ruang.





Gambar partisi semi permanen

  • Partisi Lepas.
Partisi ini biasanya sangat digunakan untuk penyekat ruang tamu atau ruang keluarga. Sketsel dapat digunakan untuk memisahkan ruangan dan penghalang dalam interior. Contoh : mabelar,sketsel,lemari,rak buku (untuk mendapatkan segi keindahan)



Gambar partisi lepas


     3.  Jenis Partisi

  • Partisi Tertutup
Partisi tertutup terlihat seperti dinding pasif yang membedakan kedua ruangan,serta partisi ini membuat ruangan baru,
  • Partisi Semi Transparan
Partisi semi transparan terbuat dari kaca buram dengan menggunakan pola garis kotak yang membentuk.
  • Partsi Transparan.
partisi kaca yang menggunakan crey dan bisa dibuka dan ditutup.


     4.  Jumlah dan Penjelasan Sisi Partisi.
  • Partisi 3 Sisi
Partisi ini ada satu dinding yang dijadikan sebagai bidang utama penentu sebuah letak partisi.
  • Partisi 2 Sisi
Partisi ini ada 2 bidang dinding yang dijadikan patokan dalam  membuat dua bidang.
  • Partisi 1 Sisi
Paritisi ini membagi satu ruangan menjadi dua bagian.


     5.  Penyekat Daripada Partisi

  • Penyekat Partisi Aluminium
     A. Ruang fisik    : Dibuat dinding / gipsum.
     B. Ruang PVC   : Terbuat dari susunan  bilah kayu.
     C. Ruang panel  : Dibuat dari lembaran kaca.
  • Penyekat Ruang Psikologis
     A. Perbedaan ketinggian
     B. Warna
     C. Material
     D. Estetika panel dinding


     6.  Ragam Material Partisi.
  • GedekA
  • Kaca
  • Gipsum
  • Bata ringan
  • Tanaman
  • Kayu
  • Asbes
  • Beton ringan
  • Bambu.




♫◄ Selamat Membaca ►♫



Rabu, 21 Januari 2015

Konstruksi Bangunan

Konstruksi bangunan , yang paling utama adalah antara lain : Balok,Kolom,dan Plat . semuanya adalah penyusun untuk membuat angunan tetap kokoh dan masing masing dari saling menopang  satu sama lain.

Pengertian Kolom
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996).
SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil.
Jenis-Jenis Kolom
Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis-jenis kolom ada tiga, yaitu :
  1. Kolom ikat (tie column).
  2. Kolom spiral (spiral column).
  3. Kolom komposit (composite column).
Dalam buku struktur beton bertulang (Istimawan Dipohusodo, 1994), ada tiga jenis kolom beton bertulang yaitu :
  1. Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini merupakan kolom beton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Tulangan ini berfungsi untuk memegang tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya.
  2. Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan yang pertama hanya saja sebagai pengikat tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus di sepanjang kolom. Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga mampu mencegah terjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan terwujud.
  3. Struktur kolom komposit, merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi batang tulangan pokok memanjang.
Fungsi Kolom
Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin.
Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh. Beban sebuah bangunan dimulai dari atap. Beban atap akan meneruskan beban yang diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang diterima kolom didistribusikan ke permukaan tanah di bawahnya.
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan .

Pengertian Balok.

Balok juga merupakan salah satu pekerjaan beton bertulang. Balok merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas. Fungsinya adalah sebagai rangka penguat horizontal bangunan akan beban-beban.
Apabila suatu gelagar balok bentangan sederhana menahan beban yang mengakibatkan timbulnya momen lentur akan terjadi deformasi (regangan) lentur di dalam balok tersebut. Regangan-regangan balok tersebut mengakibatkan timbulnya tegangan yang harus ditahan oleh balok, tegangan tekan di sebelah atas dan tegangan tarik dibagian bawah. Agar stabilitas terjamin, batang balok sebagai bagian dari sistem yang menahan lentur harus kuat untuk menahan tegangan tekan dan tarik tersebut karena tegangan baja dipasang di daerah tegangan tarik bekerja, di dekat serat terbawah, maka secara teoritis balok disebut sebagai bertulangan baja tarik saja (Dipohusodo,1996).
Untuk menjadi penyaluran gaya yang baik di dalam balok, maka di daerah momen lapangan dan momen tumpuan maksimum dianjurkan supaya antara batang tulangan utama tidak melebihi 150 mm. Bila momen di suatu tempat menurun, jarak batas ini dapat digandakan menjadi 300 mm. Oleh karena itu, dalam sebuah penampang balok persegi setidaknya harus terdapat empat batang tulangan dipasang pada tiap sudut penampang, batang-batang disudut ini dan yang membentang sepanjang balok dilingkari oleh sekang-sekang. Agar mendapatkan kekakuan secukupnya bagi sengkang tulangan dianjurkan agar menggunakan batang-batang yang diameternya tidak kurang dari 6 mm.
Persyaratan balok menurut  PBBI 1971.N.I - 2 hal. 91  sebagai berikut :
1) Lebar badan balok tidak boleh diambil kurang dari 1/50 kali bentang bersih. Tinggi balok harus dipilih sedemikian rupa hingga dengan lebar badan yang dipilih.
2) Untuk semua jenis baja tulangan, diameter (diameter pengenal) batang tulangan untuk balok tidak boleh diambil kurang dari 12 mm. Sedapat mungkin harus dihindarkan pemasangan tulangan balok dalam lebih dari 2 lapis, kecuali pada keadaan-keadaan khusus.
3) Tulangan tarik harus disebar merata didaerah tarik maksimum dari penampang.
4) Pada balok-balok yang lebih tinggi dari 90 cm pada bidang-bidang sampingnya harus dipasang tulangan samping dengan luas minimum 10% dari luas tulangan tarik pokok. Diameter batang tulangan tersebut tidak boleh diambil kurang dari 8 mm pada jenis baja lunak dan  6 mm pada jenis baja keras.
5) Pada balok senantiasa harus dipasang sengkang. Jarak sengkang tidak boleh diambil lebih dari 30 cm, sedangkan dibagian balok sengkang-sengkang bekerja sebagai tulangan geser. Atau jarak sengkang tersebut tidak boleh diambil lebih dari 2/3 dari tinggi balok. Diameter batang sengkang tidak boleh diambil kurang dari 6 mm pada jenis baja lunak dan 5 mm pada jenis baja keras.



Pengertian Plat lantai.


Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung,  merupakan lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat yang lain.  Plat lantai didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan.  Ketebalan plat lantai ditentukan oleh :
·         Besar lendutan yang diinginkan
·         Lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung
·         Bahan konstruksi dan plat lantai
Plat lantai harus direncanakan: kaku, rata, lurus dan waterpas (mempunyai ketinggian yang sama dan tidak miring), agar terasa mantap dan enak untuk berpijak kaki. Ketebalan plat lantai ditentukan oleh : beban yang harus didukung, besar lendutan yang diijinkan, lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung, bahan konstruksi dari plat lantai.
Pada plat lantai hanya diperhitungkan adanya beban tetap saja (penghuni, perabotan, berat lapis tegel, berat sendiri plat) yang bekerja secara tetap dalam waktu lama. Sedang beban tak terduga seperti gempa, angin, getaran, tidak diperhitungkan.


       Fungsi Plat Lantai
Fungsi plat lantai adalah sebagai berikut
1.      Sebagai pemisah ruang bawah dan ruang atas
2.      Sebagai tempat berpijak penghuni di lantai atas
3.      Untuk menempatkan kabel listrik dan lampu pada ruang bawah
4.      Meredam suara dari ruang atas maupun dari ruang bawah
5.      Menambah kekakuan bangunan pada arah horizontal


 Konstruksi Plat Lantai Berdasarkan Materialnya
Konstruksi untuk plat lantai dapat dibuat dari kayu, beton, baja dan yumen (kayu semen).

1.    Plat Lantai Kayu
Plat lantai kayu umumnya dibuat dari rangkaian papan kayu yang disatukan menjadi kesatuan yang kuat, sehingga membentuk bidang injak yang luas.
Ukuran umum
a.         Lebar papan                                 : 20-30cm
b.        Tebal papan                                  : 2-3cm
c.         Jarak balok-balok pendukung      : 60-80cm
d.        Ukuran balok                               : 8/12, 8/14, 10/14
e.         Bentangan                                    : 3-3,5 m
Balok-balok kayu ini dapat diletakkan diatas pasangan bata 1 batu atau ditopang oleh balok beton.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZa7hVT18aHTYVkrjs0CgK2c80jn7BIGLUMAynZVZZqD14Hu_mg_wXX8oOW57YBbeCIKY3BcZdrF9b8ydREaME6m2AHgg_kWtS0D-ILDBPkrlycD_El-ZW1GKInR2ZWzvSM4PFk08P3ME/s320/plat+lantai+kayu.png






Gambar  Plat lantai kayu

Keuntungan plat lantai kayu:
§   Harganya relatif murah, berarti biaya bangunan rendah
§   Mudah dikerjakan, berarti pekerjaan lebih cepat selesai
§   Beratnya ringan, berarti menghemat ukuran pondasi

Kerugian plat lantai kayu:
§   Hanya boleh untuk konstruksi bangunan sederhana dengan beban ringan
§   Bukan peredam suara yang baik, suara gaduh atau hentakan kaki dari penghuni atas dapat mengganggu penghuni di lantai bawahnya
§   Sifat bahan rembes air, jadi tidak dapat dibuat km/wc di lantai atas
§   Mudah terbakar, jadi tidak boleh membuat dapur diatasnya
§   Dapat dimakan bubuk/serangga, berarti keawetan bahan terbatas
§   Mudah rusak oleh pengaruh cuaca yang berubah-rubah (panas dan hujan), jadi hanya cocok untuk bangunan yang terlindung

2.        Plat Lantai Beton
Plat lantai beton bertulang umumnya dicor ditempat, bersama-sama balok penumpu dan kolom pendukungnya. Dengan demikian akan diperoleh hubungan yang kuat yang menjadi satu kesatuan, hubungan ini disebut jepit-jepit. Pada plat lantai beton dipasang tulangan baja pada kedua arah, tulangan silang, untuk menahan momen tarik dan lenturan. Untuk mendapatkan hubungan jepit-jepit, tulangan plat lantai harus dikaitkan kuat pada tulangan balok penumpu.
Perencanaan dan hitungan plat lantai dari beton bertulang harus mengikuti persyaratan yang tercantum dalam buku SNI Beton 1991.
Beberapa persyaratan tersebut antara lain :
ü  Plat lantai harus mempunyai tebal sekurang-kurangnya 12cm, sedang untuk plat atap sekurang-kurangnya 7cm;
ü  Harus diberi tulangan silang dengan diameter  minimum 8mm dari baja lunak atau baja sedang;
ü  Pada plat lantai yang tebalnya lebih dari 25cm harus dipasang tulangan rangkap atas bawah;
ü  Jarak tulangan pokok yang sejajar tidak kurang dari 2,5cm dan tidak lebih dari 20cm atau dua kali tebal plat, dipilih yang terkecil;
ü   Semua tulangan plat harus terbungkus lapisan beton setebal minimum 1cm, untuk melindungi baja dari karat, korosi, atau kebakaran;
ü  Bahan beton untuk plat harus dibuat dari campuran 1pc:2psr:3kr  + air, bila untuk lapis kedap air dibuat dari campuran 1pc:1,5psr:2,5kr + air secukupnya.




Gambar  Plat lantai beton

Plat lantai dari beton mempunyai keuntungan antara lain :
§   Mampu mendukung beban besar
§   Merupakan isolasi suara yang baik
§   Tidak dapat terbakar dan dapat lapis kedap air, jadi diatasnya boleh dibuat dapur dan km/wc
§   Dapat dipasang tegel untuk keindahan lantai
§   Merupakan bahan yang kuat dan awet, tidak perlu perawatan dan dapat berumum panjang.
Untuk menghindari lenturan yang besar, maka bentangan plat lantai jangan dibuat terlalu lebar, untuk ini dapat diberi balok-balok sebagai tumpuan yang juga berfungsi menambah kekakuan plat. Bentangan plat yang besar juga akan menyebabkan plat menjadi terlalu tebal dan jumlah tulangan yang dibutuhkan akan menjadi lebih banyak, berarti berat bangunan akan menjadi besar dan harga persatuan luas akan menjadi mahal.
Elemen-elemen pembebanan untuk plat lantai :
Beban hidup (untuk rumah tinggal)                                        = 0,200 t/m2
Beban hidup (untuk bangunan umum)                                   = 0,250 t/m2
Pasir urug dibawah tegel tiap cm tebal                                   = 0,018 t/m2
Berat tegel+perekat                                                                 = 0,120 t/m2
Berat plafon+penggantung                                                     = 0,020 t/m2
Berat dinding pasangan bata tebal ½ batu                              = 0,250 t/m2 pas
Berat jenis beton                                                                     = 2,4    t/m3
(elemen pembebanan selengkapnya dapat dilihat pada buku : Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung, 1983)

3.        Konstruksi plat lantai baja
Konstruksi ini biasanya digunakan pada bangunan yang sebagian besar komponen-komponen strukturnya terdiri dari material baja.  Tangga ini digunakan pada bangunan semi permanen seperti bangunan peruntukan bengkel, bangunan gudang, dan lain-lain.


                                  


Gambar Plat lantai baja


4.        Konstruksi plat lantai yumen (Kayu Semen)
Plat lantai kayu semen ini dibuat dari potongan kayu apa saja dan kecil-kecil yang kemudian dicampur semen dengan ukuran 90 cm x 80 cm. Plat lantai yumen ini masih jarang digunakan karena termasuk bahan bangunan baru. Dan yumen ini buatan dari pabrik semen gresik.
Cara pemasangan yumen :
-          Sebelum dipasang yumen, dack yang akan digunakan harus dipasangin kayu bangkirai 5/7dengan panjang yang sudah diatur dengan jarak 40 cm.  Kayu yang berjejer itu ditumpangi ringbalk dan dicor.
-          Setelah itu lembaran yumen dipasang berjejer rapat diatas kayu tersebut lalu dibaut.



                           


Gambar Plat lantai kayu semen





♫◄ Selamat Membaca ►♫