Powered By Blogger

Kamis, 22 Januari 2015

Ilmu Ukur Tanah

Ilmu ukur tanah (surveying) adalah sebuah metode pengukuran titik-titik dengan memanfaatkan jarak dan sudut diantara setiap titik tersebut pada suatu wilayah dengan cermat. Berbagai titik tersebut biasanya adalah permukaan bumi digunakan untuk membuat as, batas wilayah suatu ahan,lokasi konstruksi,dan tujuan lainnya. Ilmu ukur wilayah juga merupakan sebuah pekerjaan.


  • Alat-Alat dan Fungsi Ilmu Ukur Tanah.
1.  Statip/Tripod : Sebagai penyangga/ untuk menyeimangkan pesawat waterpass.
2.  Bak ukur : Untuk mengetahui ketinggian lantai uang yang akan di tembak.
3.  Marking : Sebagai penanda pinjaman attau dapat diketahuinya bangunan tersebut bergeser atau tidak
4.  Roll Meter : Untuk mengukur berapa pinjaman dari as yang akan di ukur.
5.  Digital Theodolyt : Untuk membuat titik-titik yang akan dimarking.
6.  TS (Theodolyt Satelit) : Biasanya digunakan untuk menembak dimensi pilecap dan membuat titik.
7.  Prisma : Sebagai patok untuk membuat dimensi pileap.
8.  Auto Level : Untuk menembak ketinggian elevasi dengan bak ukur.

Berikut ini adalah Ilmu ilmu yang biasanya dipakai di lapangan 


ILMU UKUR TANAH




GEODESI MENCAKUP KAJIAN DAN PENGUKURAN LEBIH LUAS, TIDAK SEKEDAR PEMETAAN DAN PENENTUAN POSISI DI DARAT, NAMUN JUGA DIDASAR LAUT UNTUK BERBAGAI KEPERLUAN, JUGA PENENTUAN BENTUK DAN DEMENSI BUMI BAIK DENGAN PENGUKURAN DIBUMI DAN DENGAN BANTUAN PESAWAT UDARA, MAUPUN DENGAN SATELIT DAN SISTEM INFORMASINYA.

ILMU UKUR TANAH DIDEFINISIKAN ILMU YANG MENGAJARKAN TENTANG TEKNIK-TEKNIK / CARA-CARA PENGUKURAN DIPERMUKAAN BUMI DAN BAWAH TANAH DALAM AREAL YANG TERBATAS (±20’-20’ ATAU 37 Km x 37 Km) UNTUK KEPERLUAAN PEMETAAN DLL.

JENIS PENGUKURAN UNTUK PEMBUATAN PETA BISA DIKELOMPOKKAN BERDASARKAN AKUPAN ELEMEN ALAM,TUJUAN,CARA ATAU ALAT DAN LUAS CAKUPAN PENGUKURAN BERDASARKAN ALAM :

  Pengukuran daratan (land surveying): antara lainpengukuran topografi, untuk pembuatan peta topografi, dan pengukuran kadaster, untuk membuat peta kadaster.  Pengukuran perairan (marine or hydrographic surveying): antara lainpengukuran muka dasar laut, pengukuran pasang surut, pengukuran untuk pembuatan pelabuhan dll-nya.  Pengukuran astronomi (astronomical survey): untuk menentukan posisi di muka bumi dengan melakukan pengukuran-pengukuran terhadap benda langit.Berdasarkan tujuan:        

Pengukuran teknik sipil (engineering survey): untuk memperoleh data dan peta pada pekerjaan-pekerjaan teknik sipil.·Pengukuran untuk keperluan militer (miltary survey).· Pengukuran tambang (mining survey).·  Pengukuran geologi (geological survey).· Pengukuran arkeologi (archeological survey).

Berdasarkan cara dan alat:a. Pengukuran triangulasi,b. Pengukuran trilaterasi,c. Pengukuran polygon,d. Pengukuran offset,e. Pengukuran tachymetri,f. Pengukuran meja lapangan,g. Aerial survey,h. Remote Sensing, dani. GPS.
a, b, c dan i untuk pengukuran kerangka dasar, d, e, f, g dan h untuk pengukuran detil.

Berdasarkan luas cakupan daerah pengukuran:Pengukuran tanah (plane surveying) atau ilmu ukur tanah dengan cakupan pengukuran 37 km x 37 km. Rupa muka bumi bisa dianggap sebagai bidang datar.Pengukuran geodesi (geodetic surveying) dengan cakupan yang luas. Rupa muka bumi merupakan permukaan lengkung.

PENGUKURAN DAN PEMETAAN DALAM DAUR PEKERJAAN TEKNIK SIPIL

BANGUNAN-BANGUNAN TEKNIK SIPIL BUKANLAH SISTEM YANG MATI. JARINGAN JALAN MISALNYA, MERUPAKAN SISTEM YANG MEMPUNYAI DAUR HIDUP, YAITU MEMPUNYAI UMUR RENCANA DENGAN ANGGAPAN-ANGGAPAN TERTENTU, MISALNYA VOLUME LALU-LINTAS YANG SELALU BERUBAH DARI WAKTU KE WAKTU. URUTAN DAUR PENGEMBANGAN SEBETULNYA TIDAK HARUS BERUPA LANGKAH DESKRIT DARI AWAL TERUS SELESAI, TETAPI LEBIH MENYERUPAI PROSES YANG MELINGKAR DAN MUNGKIN MELONCAT.




Proses Pemetaan Teristis.

Pemetaan Teristris adalah proses pemetaan yang pengukurannya langsung dilakukan dalam permukaan bumi dengan peralatan tertentu. Wahana pemetaantidak hanya dapat dilakukan secara teristris,namun dapat pula secara fotogrametis (foto udara), Radargrametis (berbeda panjang gelombang denganforogrametris), videografis,teknologi satelit DSB. Dasar pemilihan wahana pemilihan wahana tersebut tergantung dari:
  1. Tujuan Pemetaan
  1. Tingkat Kerincian Obyek Yang Haru Disajikan
  1. Cakupan Wilayah yang Dipetakan

BAGAN PEMETAAN TERISTRIS






                                       







♫◄ Selamat Membaca ►♫




Tidak ada komentar:

Posting Komentar