Powered By Blogger

Rabu, 21 Januari 2015

Konstruksi Atap

Atap adalah suatu konstruksi bangunan yang letaknya paling atas. Kegunaan atap sebagai penutup sebuah ruangan yang ada dibawahnya, sehingga akan terlindung dari panas,hujan,angin,binatang buas,dan terjaga keamanannya. Berikut saya akan menjelaskan pengetian dari macam-macam atap :


  1. Atap Datar


Struktur atap dapat terdiri dari: Slab beton bertulang; Rangka trus baja atau kayu datar ;  Balok dan dek baja atau kayu; Kasau baja atau kayu dan lapisan penutupnya. Struktur atap datar dapat di beri ranggka bawah mirip dengan struktur rangka lantai baja. Atap datar memerlukan material membran penutup atau yang kontinu, kemiringan minimal yang disarankan: ¼” per kaki (1:50); kemiringan atap dapat dibentuk dengan mencondongkan bagian struktural dek atap atau memiringkan lapisan insulasi termal; kemiringan biasanya mengarah pada saluran drainase interior, lubang drainase tepi atap dapat digunakan untuk mengalirkan air hujan. Atap datar menutup bangunan secara efisien pada setiap dimensi horisontal, dan dapat didesain untuk berfungsi sebagai ruang outdoor.


     2.  Atap Sandar.

Atap sandar atau yang biasa disebut atap tempel karena bagian tepi atasnya bersandar atau menempel pada dinding bangunan (kantilever). Bangunan dengan atap rumah sandar umumnya adalah atap pada bangunan tambahan.

     3.  Atap Pelana.


Atap ini merupakan bentuk atap rumah yang dianggap paling aman karena pemeliharaannya mudah dalam hal mendeteksi apabila terjadi kebocoran. Atap pelana terdiri atas dua bidang miring yang ujung atasnya bertemu pada satu garis lurus yang biasa kita sebut bubungan. Sudut kemiringan antara 30 s/d 45 derajat.


     4.  Atap Perisai


Bentuk atap ini penyempurnaan dari bentuk atap pelana, yang terdiri atas dua bidang atap miring yang berbentuk trapezium. Dua bidang atapnya berbentuk segi tiga dengan kemiringan yang biasanya sama.



      5.  Atap Tenda

Atap ini dinamakan atap tenda karena bentuknya menyerupai pasangan tenda. Ukuran panjang dan lebar bangunan yang menggunakan atap ini adalah sama, ini berarti terdiri dari empat bidang atap dan empat jurai dengan bentuk, ukuran maupun lereng yang sama yang bertemu di satu titik tertinggi yaitu pada tiang penggantung ( maklar ). Atap ini banyak digunakan untuk bangunan kantor, pendopo, dan bangunan untuk tempat tinggal.    

       6.  Atap Menara

Bentuk atap ini serupa dengan bentuk atap tenda yaitu mempunyai empat bidang atap dengan sudut apitnya yang sama besar serta ujung – ujung bagian atasnya bertemu pada satu titik yang cukup tinggi. Atap menara mempunyai jurai luar yang sama panjang dan ujung bagian atas bertemu pada satu titik yang berada pada bagian ujung atas gantung atau maklar. Bentuk atap semacam ini banyak digunakan untuk bangunan – bangunan gereja.

    7.  Atap Joglo

Atap joglo merupakan atap jurai luar yang patah ke dalam seolah-olah terdiri dari dua bagian yaitu bagian bawah yang mempunyai sudut lereng atap lebih kecil atau landai dan bagian atas akan tampak bagian – bagian bidang atap yang berbentuk trapesium.


BAHAN – BAHAN PENUTUP ATAP
Bahan penutup atap di bagi menjadi beberapa bagian

  1. Bahan logam contohnya
·        Seng
Seng adalah salah satu sekian banyak bangunan yang sering digunakan sebagai penutup atap.
Ukuran seng datar yang digalvanisir ( disepuh ) berkisar 915 mm x 1830 mm dengan
beberapa macam tebal yang kurang dari 1mm. ukuran tebal yang kurang dari 1 mm
dinyatakan dengan BWG. Ukuran seng gelombang biasa yang digalvanisir berkisar 760 mm 
1830 mm dengan beberapa macam – macam tebal yang dinyatakan dengan BWG. Seng
mempunyai lebar propil 76 mm, tinggi propil 16 mm dan banyaknya gelombang ada 10. Jika
seng terkena air hujan yang banyak mengandung garam akan mudah berkarat, lagipula oleh
jatuhnya air hujan akan menimbulkan suara yang gaduh, serta tidak bersifat isolasi panas
maupun dingin artinya bila udara di luar panas / dingin maka dalam ruangan akan terasa lebih
panas  / dingin. Kelebihannya bobotnya rendah, harganya murah, pemasangannya mudah
sekaligus dapat menghemat biaya.

  1. Bahan alam ( langsung )
·        Sirap
Bahan penutup atap sirap dibuat dengan cara membelah – belah kayu yang keras seperti kayu
jati, belian, dan onglen menjadi lembaran – lembaran yang mempunyai ukuran tertentu.
Ukuran – ukuran sirap ada beberapa macam seperti :

1.      Ukuran besar : panjang 60 cm, lebar 8 @9 cm dan tebalnya 4 - 5 mm
2.      Ukuran kecil  : panjang 40 cm, lebar 5 cm dan tebalnya 3 @ 4 mm

Warna biasa sirap adalah coklat tua namun akan berubah menjadi cokelat tua   kehitam
hitaman. Kelebihan pengunaan bahan sirap adalah bahannya cukup ringan dan bersifat
isolisasi terhadap panas. Kelemahan penggunaan bahan ini pemasangannya cukup sulit
sehingga biaya yang akan digunakan akan bertambah dan bila lembaran sirap belum cukup
kering sudah di pasang akan membilut dan berubah bentuk menjadi cekung.


  1. Bahan alam ( pengolahan)
·        Genteng Biasa
Jenis bahan penutup atap genteng yang terbuat dari bahan dasar tanah liat melalui proses
percetakan dan pembakaran sampai sempurna. Hal ini disebabkan karena bahan ini
mempunyai daya tolak panas, dingin , tahan lama, tidak memerlukan banyka perawatan serta
harganya relative murah. Genteng ini banyak digunakan pada bangunan – bangunan yang ada
di daerah tropic maupun daerah ang berhawa lembab. Genteng biasa sering disebut genteng S
karena mempunyai penampang pelintang seperti huruf S. genteng S mempunyai ukuran :

1.      Panjang                              :  28 – 36 cm
2.      Lebar                                 :  20 – 25 cm
3.      Tebal                                  :  0,8 – 1 cm
4.      Dalam lengkungan   :    4 – 5 cm


 STRUKTUR ATAP
Pengertian struktur atap adalah bagian bangunan yang menahan /mengalirkan beban-beban dari atap. Struktur atap terbagi menjadi rangka atap dan penopang rangka atap. Rangka atap berfungsi menahan beban dari bahan penutup atap sehingga umumnya berupa susunan balok –balok (dari kayu/bambu/baja) secara vertikal dan horizontal –kecuali pada struktur atap dak beton. Berdasarkan posisi inilah maka muncul istilah gording,kasau dan reng. Susunan rangka atap dapat menghasilkan lekukan pada atap (jurai dalam/luar) dan menciptakan bentuk atap tertentu.
Penopang rangka atap adalah balok kayu yang disusun membentuk segitiga,disebut dengan istilah kuda-kuda. Kuda-kuda berada dibawah rangka atap,fungsinya untuk menyangga rangka atap. Sebagai pengaku,bagian atas kuda-kuda disangkutkan pada balok bubungan,sementara kedua kakinya dihubungkan dengan kolom struktur untuk mengalirakan beban ke tanah.
Secara umum dikenal 4 jenis struktur atap yaitu: struktur dinding (sopi-sopi) rangka kayu,kuda-kuda dan rangka kayu,struktur baja konvensional,struktur baja ringan. Diluar itu ada pula struktur dak beton yang biasa digunakan untuk atap datar.
Komponen atap yang memiliki profil paling kecil dalam bentuk dan ukurannya. Posisinya melintang diatas kasau. Reng berfungsi sebagai penahan penutup atap (genteng dan lain-lain). Fungsi lainnya adalah sebagai pengatur jarak tiap genteng agar rapi dan lebih “terikat”. Jarak antar reng tergantung pada ukuran genteng yang akan dipakai. Semakin besar dimensi genteng,semakin sedikit reng sehingga biaya pun lebih hemat. 






♫◄ Selamat Membaca ►♫




Tidak ada komentar:

Posting Komentar